BeritaKriminalPendidikan

Pelajar SMK Lahat Terlibat Tawuran di komplek Masjid

44
×

Pelajar SMK Lahat Terlibat Tawuran di komplek Masjid

Sebarkan artikel ini

Lahat-Semendawai media.com

Warga Kota Lahat khususnya pengguna whatsapp kejutkan dengan beredarnya potongan video 1 menit 15 detik. Video yang beredar digroup group whatsapp tersebut menampilkan para pelajar diduga di Kota Lahat sedang tawuran antar pelajar. Tampak antar pelajar yang masih mengenakan atribut sekolah baku hantam hingga menggunakan helm dan batako. Namun, hingga berita ini dimuat belum diketahui kapan peristiwa tersebut terjadi.

 

Hanya saja, melihat dari video yang beredar kejadian tersebut terjadi di Areal Masjid Al Muttaqin Kota Lahat. Beberapa pelajar tanpa terekam masih menggunakan atribut sekolah bertuliskan Lahat. Tak hanya itu, terekam juga beberapa siswa yang sedang adu jotus hingga menggunakan helm dan batako.

 

Kepala SMK PGRI 2 Lahat, Yuli Vistyawaty,S.Pd saat di konfirmasi mengatakan, bahwa dirinya juga baru saja mendapatkan pesan WhatsApp berisi video tersebut. Dirinya menyampaikan bahwa saat ini berada di Palembang untuk menghadiri kegiatan.

 

“Iya ibu baru saja terima video itu, dan sedang konfirmasi di grup dewan guru untuk memastikan apakah benar siswa kami yang terlibat dalam video itu,” ujarnya.

 

Yuli menambahkan, jika benar hal tersebut dilakukan oleh peserta didiknya, maka ia akan mengambil langkah dengan pemanggilan para siswa yang terlibat beserta orang tuanya. Siswa akan diajak duduk bersama untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi.

 

“Kita tidak mungkin mengeluarkan para siswa, karena semua anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Yang jelas, kami akan melakukan pemanggilan bila benar siswa kami terlibat” tegasnya.

 

Terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Lahat, Niel Adrian, meski bukan dibawah kewenangan pihaknya menyayangkan kejadian tersebut. Dikatakanya, jika kejadian tersebut benar dan baru terjadi bisa menjadi pelajaran bagi pihaknya untuk memberikan arahan kepada sekolah SMP dan Para Orang tua agar lebih ketat melakukan pengawasan. “Untuk SMA di bawah Dinas Pendidikan Provinsi,” terangnya.

 

(Syahrial)