LAHAT – semendawai media.com
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Lahat, Misniati, S.Pd.,M.Si, mengutuk tindakan tawuran yang diduga dilakukan oleh para pelajar di salah satu SMK di Kota Lahat.
Dengan nada geram saat dihubungi melalui via telfon, Misniati mengakui baru saja mendapat kabar dan melihat video tawuran tersebut. Misniati sangat menyesalkan aksi yang diduga dilakukan pelajar dari salah satu SMK di Kota Lahat itu.
Selain tidak membenarkan aksi perkelahian di dalam lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah, selaku ketua MKKS SMK Kabupaten Lahat, dirinya selalu wanti-wanti kepada pihak sekolah supaya tidak terjadinya segala bentuk kekerasan apalagi tawuran, baik dilingkungan pendidik maupun peserta didik serta didalam ataupun diluar lingkungan sekolah.
“Selaku Ketua MKKS SMK Kabupaten Lahat jelas saya mengutuk perilaku seperti itu, tidak ada pembenaran dalam kekerasan bentuk apapun,” tegasnya, Rabu (31/7/2024).
Misniati akan lakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak sekolah terkait tawuran yang diduga merupakan pelajar SMK PGRI 2 Lahat dan akar dari permasalahan kejadian tersebut. Namun untuk sanksi yang diberikan nantinya, Misniati menyampaikan bahwa itu wewenang pihak sekolah, sebab tiap sekolah memiliki aturan masing-masing.
“Kami selalu mengingatkan anak untuk menghindari adanya perselisihan, terutama yang bersinggungan dengan sekolah lain dan terjadi diluar jam sekolah. Terlebih sekolah jenjang SMK di Kota Lahat ini sangat berdekatan, yang rentan akan adanya perselisihan maupun kesalahpahaman,” sampainya.
Sebelumnya, Warga Kota Lahat khususnya pengguna whatsapp kejutkan dengan beredarnya potongan video 1 menit 15 detik. Video yang beredar digroup group whatsapp tersebut menampilkan para pelajar diduga di Kota Lahat sedang tawuran antar pelajar. Tampak antar pelajar yang masih mengenakan atribut sekolah baku hantam hingga menggunakan helm dan batako. Namun, hingga berita ini dimuat belum diketahui kapan peristiwa tersebut terjadi.
Hanya saja, melihat dari video yang beredar kejadian tersebut terjadi di Areal Masjid Al Muttaqin Kota Lahat. Beberapa pelajar tanpa terekam masih menggunakan atribut sekolah bertuliskan Lahat. Tak hanya itu, terekam juga beberapa siswa yang sedang adu jotus hingga menggunakan helm dan batako.
Kepala SMK PGRI 2 Lahat, Yuli Vistyawaty,S.Pd saat di konfirmasi mengatakan, bahwa dirinya juga baru saja mendapatkan pesan WhatsApp berisi video tersebut. Dirinya menyampaikan bahwa saat ini berada di Palembang untuk menghadiri kegiatan.
“Iya ibu baru saja terima video itu, dan sedang konfirmasi di grup dewan guru untuk memastikan apakah benar siswa kami yang terlibat dalam video itu,” ujarnya.
Yuli menambahkan, jika benar hal tersebut dilakukan oleh peserta didiknya, maka ia akan mengambil langkah dengan pemanggilan para siswa yang terlibat beserta orang tuanya. Siswa akan diajak duduk bersama untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi.
“Kita tidak mungkin mengeluarkan para siswa, karena semua anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Yang jelas, kami akan melakukan pemanggilan bila benar siswa kami terlibat” tegasnya
Syahrial